Sejarah Telekomunikasi
Indonesia
Akses telekomunikasi tidak bisa dilepaskan dari
peradaban masyarakat Indonesia. Tidak hanya mempermudah dalam hal komunikasi,
namun juga membuka pintu informasi dari luar ke dalam. Menarik tentunya bila
kita menyusuri seperti apa menggeliatnya telekomunikasi di Tanah Air dari masa
ke masa. Dari sejarah kita bisa mengetahui kapan dan bagaimana awal
perkembangan teknologi bisa hadir di Indonesia.
1984
Sejarah dimulai dengan hadirnya Nordic Mobile Phone
(NMT) / sistem analog secara global, termasuk indonesia. The Nordic mobile
telephone (NMT) system dikembangkan oleh the telecommunications administrations
of Sweden, Norwegia, Finlandia, dan Denmark.
1985
Teknologi mulai beralih ke NMT Modifikasi dengan
sistem Advance Mobile System (AMPS). Di Indonesia tercatat ada 4 operator yang
mengggunakan sistem ini yakni, PT Rajasa Hazanah Perkasa, PT Elektrindo
Nusantara, PT Centralindo Telekomindo, PT Panca Sakti.
1993
PT Telkom memulai proyek percontohan seluler digital
Global System for Mobile (GSM) di Pulau Bintan dan Batam. Di tahun ini pulalah
letak industri GSM mulai bergerak.
1994
PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) beroperasi
sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang menggunakan SIM Card.
1995
Setelah Satelindo hadir, menyusul setahun kemudian
Telkomsel yang didirikan oleh Telkom pada 26 Mei 1995. Bersama Satelindo
menjadi operator GSM nasional pertama. Telkomsel menghadirkan layanan
pertamanya, yaitu layanan pascabayar kartuHALO.
1996
PT excelcomindo Pratama (Excelcom) beroperasi di Jakarta
sebagai operator nasional ketiga GSM di Indonesia yang berbasis GSM, setelah
Telkomsel dan Indosat.
1997
Telkomsel memperkenalkan kartu prabayar (prepaid) GSM
pertama di Indonesia dan di Asia sebagai alternatif dari kartu Halo. Pemerintah
di tahun yang sama mengeluarkan juga lisensi baru bagi operator seluler
berbasis PHS dan GSM 1800 kepada 10 operator baru yang memberikan lisensi
regional.
1998
Operator Exelcom tidak mau ketinggalan dengan
meluncurkan kartu prabayar proXL yang memberikan alternatif bagi konsumen untuk
memilih dengan layanan unggulan roaming. Satelindo yang saat itu berubah nama
menjadi Indosat menyusul Telkomsel dan Exelcom dengan meluncurkan kartu
prabayar Mentari.
1999
Hingga akhir tahun 1999 di seluruh Indonesia terdapat
2,5 juta pelanggan dan sebagian besar adalah pengguna prabayar Simpati, Mentari
dan Pro-XL.
2000
Di tahun inilah layanan pesan singkat (short message
service) menjadi fenomena di kalangan pengguna ponsel karena praktis dan
berbiaya murah. Di tahun ini juga PT Indosat dan PT Telkom mendapatkan lisensi
sebagai operator GSM 1800 nasional.
2002
Perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi mulai
melakukan ekspansi di Indonesia melalui Ericsson dan Alcatel. Di tahun 2002 ini
juga Nokia mulai booming di Tanah Air.
2003
Esia hadir di jaringan CDMA 2000 1x dengan fasilitas
layanan Fixed Wireless Acecess dan Limited Mobility. Flexi milik Telkom juga
ditahbiskan sebagai operator CDMA pertama di Indonesia. Di segmen GSM,
Telkomsel meluncurkan layanan EDGE (Exhanced Data Rates for GSM Evolution) dan
menjadikan operator pertama yang mengadopsi EDGE.
Jumlah pengguna layanan seluler di Indonesia mulai
mengalami ledakan. Hal ini disebabkan oleh makin murahnya tarif layanan dan
juga semakin terjangkaunya harga handset.
2006-2008
Semakin banyak operator yang mulai masuk ke ranah
industri telekomunikasi yang dimulai dari Hutcinshon yang membawa merek dagang
3. Disusul dua tahun kemudian kemudian Axis.
2011-2012
Sampai akhir tahun 2011 lalu, menurut data Asosiasi
Telepon Seluler Indonesia (ATSI), jumlah pengguna layanan seluler di Tanah Air
mencapai 240 juta lebih.
[sumber: detik.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar